Tata Cara Sholat dalam Islam beserta Bacaan
Dalam ajaran Islam, hidup haruslah berorientasi untuk menjalankan dan tunduk terhadap perintah Allah semata. Inti ajaran inilah yang dikemas kedalam lima rukun iman di dalam Islam. Setiap Muslim harus memenuhi dan menjalankan lima rukun Islam dalam hidupnya, yaitu: Mengucapkan dua kalimat syahadat, mengerjakan sholat, membayar zakat, puasa, dan naik haji bagi yang mampu.
Sholat atau ritual beribadah Muslim sehari-hari tidak hanya dimaksudkan sebagai ritual yang wajib dipenuhi semata. Sholat juga dipandang sebagai praktik spiritual yang dapat membantu penyucian diri dan juga sebagai praktik yang dapat membantu membangun hubungan yang lebih dalam antara seorang mukmin dengan Allah SWT. Di dalam ajaran Islam tidak ada alasan yang dapat diterima bagi umat Islam untuk mengabaikan sholat. Berikut beberapa syarat khusus yang wajib dipenuhi oleh setiap mukmin sebelum sholat menjadi kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan oleh mereka.
Kapan Sholat Menjadi Wajib Bagi Seorang Muslim?
Sholat menjadi wajib bagi seorang Muslim ketika muslim tersebut telah mencapai tahap pubertas. Namun, kewajiban ini hadir dengan pengecualian bagi mereka yang mungkin tidak dapat menyelesaikannya karena kendala fisik atau mental. Sebagai contoh, kendala fisik ini bisa berupa ketika seorang perempuan sedang mengalami haid atau nifas.
Fatima binti Abi Hubaish bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasul Allah! Saya tidak menjadi bersih (dari pendarahan). Haruskah saya meninggalkan sholat saya?" Nabi Muhammad menjawab, “Tidak, karena itu berasal dari pembuluh darah dan bukan haid. Maka ketika haid yang sebenarnya dimulai, tinggalkanlah sholat Anda dan ketika (haid) itu selesai, basuhlah darah dari tubuh Anda (mandi ) dan panjatkanlah doa-doamu.” (Sahih Bukhari 306).
Beda halnya dengan sakit fisik. Seorang Muslim yang sakit atau yang tidak dapat melakukan sholat secara fisik diizinkan untuk melakukan sholat dalam posisi apapun yang nyaman bagi mereka, seperti duduk atau berbaring.
Persiapan Sholat
Seorang Muslim harus memastikan dirinya dalam keadaan bersih rohani dan jasmani sebelum melaksanakan sholat. Wudhu, atau ritual pemurnian dan kebersihan diri dalam Islam, terdiri dari membasuh wajah, lengan, dan kaki dengan air, setiap langkah harus dilakukan secara berurutan. Dalam kasus lain, ketika umat Islam tidak dapat menemukan sumber air terdekat di sekitar mereka, ada juga ritual alternatif lainnya, yang disebut Tayamum atau Mandi dengan menggunakan pasir atau batu yang dimurnikan.
Persyaratan sholat yang harus dipenuhi seorang Muslim sebelum melakukan sholat yaitu;
- Seseorang yang telah dewasa dan waras. Harus dapat berbeda dengan niat yang benar dan mengetahui apakah akan melakukan sholat fardhu, sunnah, atau nafl
- Menyelesaikan wudhu
- Pakailah pakaian yang bersih dan layak. Selendang sholat harus memanjang dari pusar sampai tepat di bawah lutut pada laki-laki. Untuk wanita, pakaian harus menutupi seluruh tubuh kecuali tangan dan wajah
- Sholat ke arah Ka'bah suci Mekah
- Sholat pada waktu-waktu yang ditentukan untuk sholat
Setelah memenuhi persyaratan di atas, maka seorang Muslim siap untuk melakukan sholat
Bagaimana Cara Melakukan Ibadah Sholat?
Setelah seorang Muslim membersihkan dirinya dengan Wudhu, dan memakai kain yang bebas dari kotoran dan menutupi aura sekarang saatnya untuk mempraktekkan sholat.
Langkah 1: Berdiri dan Menghadap Kiblat
Berdiri tegak menghadap ke arah Ka'bah di Mekah. Langkah ini disebut Qiyamah, dan Ka'bah menjadi kiblat universal bagi komunitas Muslim seluruh dunia. Selain berdiri menghadap ke Ka'bah, pastikan area sholat Anda dalam keadaan bersih.
Langkah 2: Memulai Niat
Setelah dalam keadaan berdiri, mulailah mengucapkan niat sholat, yang dapat dilakukan secara lisan maupun niatan hanya dalam pikiran Anda. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengetahui jenis salat apa yang akan Anda lakukan.
Misalnya, untuk menyatakan niyyah, Anda dapat mengatakan, "Saya berniat untuk melakukan _ rakaat _ sholat mencari kedekatan kepada Allah, dalam ketaatan kepada-Nya."
Langkah 3: Mengucapkan Takbir
Arahkan pandangan ke arah sajadah atau. Dengan telapak tangan terbuka, angkat tangan ke telinga (untuk pria) dan angkat tangan ke bahu (untuk wanita) dan ucapkan Takbir “Allahu Akbar” yang artinya Allah Maha Besar, dan gerakan ini disebut Takbiratul Ihram.
Langkah 4: Memulai dengan Takbiratul-Ihram
Setelah Takbir, letakkan telapak tangan di atas satu sama lain setinggi dada dan mulailah membaca Thana dalam hati.
سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Artinya: "Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau"
Kemudian bacalah Tauz atau Taa'awwudh dalam hati
اعوذ باللہ من الشیطان الرجیم
Artinya : Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk
Kemudian lanjutkan dengan tasmiyah atau basmallah ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Artinya : Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Langkah 5: Membaca Al-Fatihah
Setelah menyelesaikan langkah-langkah di atas, bacalah Surat Al Fatihah (surat pembuka) dari Al-Qur'an.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِیْنَۙ(۱) الرَّحْمٰنِ الرَّحِیْمِۙ(۲) مٰلِكِ یَوْمِ الدِّیْنِؕ(۳) اِیَّاكَ نَعْبُدُ وَ اِیَّاكَ نَسْتَعِیْنُؕ(۴) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِیْمَۙ(۵) صِرَاطَ الَّذِیْنَ اَنْعَمْتَ عَلَیْهِمْ غَیْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَیْهِمْ وَ لَا الضَّآلِّیْنَ۠
Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Ketika sholat sendirian, Al Fatihah harus dibaca di setiap unit rakaat. Akan tetapi, jika kamu sholat berjamaah atau jummah, maka kamu tidak wajib membacanya.
Langkah 6: Membaca Surat Lain dari Al-Qur'an
Setelah membaca Al Fatihah, sekarang bacalah surah pilihan lain dari Al-Qur'an. Tetapi sebelum membaca surah, penting untuk memulai surah apa pun dengan
بسم الله الرحمن الرحيم
Artinya: Dengan menyebut nama Allah , Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
Membungkuk (Ruku')
Setelah menyelesaikan surah tambahan, jamaah mengatakan "Allahu Akbar" dan membungkuk untuk ruku'. Ruku adalah posisi di mana seorang Muslim menjaga kepala dan punggung sejajar sementara tangan berada di lutut. Selama posisi tersebut, jamaah membaca Tasbih tiga kali.
اسُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
Artinya: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Kuasa
Selama ruku', penting bagi umat Islam untuk menjaga pandangan mereka ke bawah ke tempat Sujud.
Langkah 8: Bangun dari Ruku' (i'tidal)
Berdiri dari posisi ruku' sambil mengucapkan:
اسَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَه
Artinya: Allah mendengar orang yang memuji Dia
Diikuti dengan, رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد
Artinya: Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji
Menurut Fiqh Hambali, jamaah dapat mengangkat kedua tangan ke daun telinga sebelum memasuki posisi ruku' dan ketika hendak bangun ruku'. Saat bangun dari ruku', tangan harus berada di samping dan tidak menyilang di dada seperti posisi berdiri pertama.
Langkah 9: Sujud
Ucapkan Allahu Akbar dan lanjutkan untuk sujud di lantai dengan dahi, hidung, telapak kedua tangan, dan lutut menyentuh lantai. Saat sujud, pastikan siku terangkat dari tanah dan selama posisi ini, baca Tasbih tiga kali:
اسُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى
Artinya: Maha suci Rabbku yang Maha Tinggi
Langkah 10: Duduk Berlutut (Iftirash)
Ucapkan "Allahu Akbar" dan duduk tegak. Duduk tegak dengan lutut ditekuk dan telapak tangan diletakkan di paha dengan jari di lutut. Dan bacalah kata-kata berikut:
رب اغفر لي Artinya: Ya Tuhanku, ampunilah aku.
Ucapkan "Allahu Akbar" dan sujud untuk kedua kalinya sambil membaca bacaan yang sama seperti Sujud terakhir tiga kali.
Langkah 11: Berdiri dan Selesaikan Rakaat Kedua
Semua gerakan yang telah disebutkan di atas adalah untuk menyelesaikan satu Rakat. Berdiri dan selesaikan rakaat kedua, dengan tidak membaca "Subhanaka" di awal posisi berdiri, dan setelah sujud kedua, duduk di kaki kiri sambil menjaga telapak kaki kanan tetap tegak, letakkan tangan kanan di kanan Anda paha dan tangan kiri di paha kiri, dan bacalah Tasyahud.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ لَيْكَ ا النَّبِىُّ اللَّهِ اتُهُ السَّلاَمُ لَيْنَا وَعَلَى ادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ لا لَهَ
Artinya: Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh.
Pada titik ini, jika sholat terdiri dari lebih dari dua rakaat, maka lanjutkan untuk berdiri dan selesaikan rakaat lainnya. Tetapi, jika sholat terdiri dari dua rakaat, maka lanjutkan dengan doa berikut ini, yang dikenal sebagai Shalawat dengan posisi Tawarruk.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah limpahkanlah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga keluarganya. Limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Engkaulah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia di seluruh alam.
Langkah 12: Menyelesaikan Sholat dengan Salam
Setelah selesai Shalawat, putar wajah Anda ke arah bahu kanan Anda dan kemudian belok kiri sambil membaca:
السَّلاَمُ لَيْكُمْ اللهِ Artinya: Damai dan rahmat Allah atasmu.
Langkah 13: Doa dan Dzikir
Setelah menyelesaikan sholat, dianjurkan untuk menawarkan doa dan dzikir, terutama setelah sholat Fardhu.
Pentingnya Sholat Harian Muslim dalam Islam
Dalam agama Islam, sholat bukanlah sekedar ibadah harian wajib yang harus dilakukan umat Islam setiap hari. Namun, sholat juga dianggap sebagai sarana berkomunikasi dengan Allah SWT. Peran sholat sangat dianggap penting dalam Islam, dan dinyatakan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits di bawah ini;
Doa sebagai sumber kesabaran:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah, 2:153).
Mendatangkan ketentraman hati:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya mengingat Allah hati menjadi tentram.” (Ar-Ra'd, 13:28)
Sebagai sarana penyucian diri:
ٱتْلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيْكَ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ ۖ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ ٱللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah, [Wahai Muhammad], apa yang telah diturunkan kepadamu dari Kitab dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mengharamkan kemaksiatan dan kemaksiatan, dan mengingat Allah itu lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Ankabut, 29:45).